Wednesday, November 19, 2008

Saat ini aku kembali ke Gua Plato-ku yg gelap,dan hanya akan melihat keindahan dunia dari bayang-bayang yg ada didalam gua yg pekat dan sesak..
Agar suatu saat,aku keluar dan berdiri menatap dunia dengan dada yg membusung..
membuat sang dunia bertekuk lutut dihadapanku (Yang akan kuremukkan dan kubentuk sesuai dengan keyakinan ku walau bertentangan dengan kekuatan massif)tapi sekarang aku akan menunduk.
Aku telah memiliki cahaya (walaupun masih sangat redup) yg memberi kehangatan dalam dingin dan gelap,yg meberi keteduhan saat terik penindasan menyengat..
Cahaya dari Gurun yg tandus,dimana dilahirkan seorang manusia yg paling mulia diantara yg lain..

Dan telah ku ikhlaskan kemunafikan berlari kearah temaramnya rembulan…

Saat sang Iblis telah menyeret bidadari ke dalam neraka melalui dogma2 yg halusinatif dan destruktif,Sang Bidadari berkata,"Sang Iblis tidak mengajakku tapi aku yang menginginkan ini(dalam pengaruh candu sang iblis) jadi jangan salahkan iblis karena aku tahu apa yg aku menginginkan untuk pergi ke neraka selagy aku masih muda"seraya memutuskan benang2 yg dulu dirajut dengan susah payah dengan pisau yg paling tajam di alam raya dan menusuk tepat ke jantung sang serigala merah.
dan sekarang sang bidadari telah menjelma menjadi setan di bawah rayuan dan indoktrinisasi sang iblis dan telah dinjeksi dengan racun agar merusak saraf otak bidadari di kala dya tertidur dan terombang-ambing.
entah sampai kapan pengaruh sang iblis akan hilang,dan sang bidadari kembali ke surga walau(mungkin) kesuciannya sudah ternodai.

Sintok menjelang malam
Podpolkovnik Devrian

No comments: